TERAPI SEHAT ALA RASULULLAH
Beberapa kajian ilmiah menyebutkan bahwa Rasulullah saw merupakan manusia tersehat di dunia. Kesimpulan ini tentunya tidak mengada-ada, sebab sejarah juga membuktikan bahwa selama hidupnya Rasulullah saw hanya sekali mengalami sakit, yaitu disaat-saat menjelang akhir hayat beliau. Realitas ini tentu menimbulkan decak kagum dan rasa penasaran, baik dikalangan ilmuwan muslim maupun non muslim.
Salah satu hasil penelitian ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan menyebutkan, bahwa rahasia dibalik kesehatan Rasulullah saw adalah karena beliau rajin menjalankan ibadah terutama berpuasa.
Al-Bathnu Daa’ Wal Hamiyatu Aslud Dawaa’ (lambung adalah pusat berbagai macam penyakit dan puasa adalah obatnya). Itulah kesimpulan yang diperoleh setelah para dokter arab melakukan analisa tentang Ibadah Puasa, kesimpulan ini diakui kebenaran oleh para ahli kedokteran barat. Menahan makan atau minum dalam jangka waktu tertentu merupakan salah satu terapi penyembuhan.
Selain rajin melakukan Ibadah Puasa Rasulullah saw mempunyai resep sehat ala beliau yaitu terkait dengan manfaat dan keistimewaan Kurma dan air zam-zam.
A. Keistimewaan Air Zam-zam
Dalam sebuah hadist shalih yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa setelah Rasulullah saw meminum air zam-zam, lalu beliau bersabda: “air zam-zam” adalah minuman yang mengenyangkan dan obat bagi penyakit”
Keyakinan bahwa air zam-zam penuh berkah sebagaimana diterangkan dalam Sabda Rasulullah tersebut, ternyata kebenarannya telah terbukti secara ilmiah. Berdasarkan berbagai penelitian, terbukti bahwa air zam-zam itu memiliki kandungan mineral kalsium, magnesium dan fluoride yang tinggi. Air zam-zam memiliki muatan ion-ion yang seimbang. Penelitian lainnya menyebutkan bahwa kualitas air zam-zam tidak berubah baik dilihat dari tekstur warna maupun baunya sekalipun disimpan dalam jangka waktu lama dan diletakkan dimanapun juga.
Kandungan Kalsium dan magnesium air zam-zam jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsumsi yang biasa kita minum. Kalsium didalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang di gigi. Selain itu juga berperan penting dalam reaksi pembentukan darah, dan reaksi ini sangat diperlukan selama proses penutupan luka dan penghentian aliran darah saat terjadi luka. Manfaat lain kalsium adalah sebagai media untuk terjadinya respon hormonal dan juga berfungsi sebagai salah satu katalisator kerja enzim.
Adapun magnesium merupakan mineral prima pengikat ion fosfat ini bereran di dalam prosesmetabolisme yang menghasilkan tenaga. Kebutuhan akan magnesium di dalam tubuh individu berkisar 300 – 450 mg/hari. Kekurangan magnesium dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan yang bersifat kronis, dan kekurangan energi
B. Kurma
Sedangkan terkait dengan manfaat kurma sebagaimana yang diungkapkan oleh Rasulullah saw, para dokter lewat hasil penelitiannnya menyebutkan bahwa kurma memiliki banyak manfaat bagi manusia. Diantara manfaat kurma bagi manusia :
1. Kurma memiliki kandungan zat gula yang sangat besar, dan ini sangat dibutuhkan oleh tubuh
2. Kurma mudah dicerna, sehingga tidak memberatkan alat percernaan.
3. Kurma mengurangi rasa lapar dengan cepat, sehingga mengurangi dorongan untuk makan dalam porsi yang banyak. Dengan demikian pencernaan tidak dibebani oleh kerja berat.
4. Memberikan kesiapan pada lambung utnuk menerima makanan setelah beberapa lama lambung tidak terisi.
5. Mencegah penyakit maag yang biasa timbul karena pergantian jadwal makan.
6. Akanlinitas yang terkandung pada kurma dapat menetralisir asam kuat pada darah yang sering kali menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya seperti diabetes, rematik, ginjal, darah tinggi dan wasir.
Demikianlah, jika menerapkan “resep sehat ala Rasulullah saw” ini adalah disamping mendapatkan kesehatan sekaligus juga beribadah dengan mempraktekkan salah satu sunnah. Wallahu a’lam bishawab
Sumber : Hidayah edisi 56 tahun 5.
MANFAAT BUAH KURMA MENURUT SUDUT PANDANG MEDIS MODERN
Berikut ini akan kami paparkan sebagian dari manfaat dan khasiat kurma ditinjau dari sudut pandang medis modern yang sekaligus menguatkan khabar Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah tentang khasiat dan keutamaan kurma.
[1]. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.
Penelitian yang terbaru menyatakan bahwa buah ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti Imran untuk memakan buah kurma ketika akan melahirkan, dikarenakan buah kurma mengenyangkan juga membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur, sehingga Maryam dengan mudah melahirkan anaknya.[1]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini” [Maryam : 25-26]
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : “Tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah” [2]
Dokter Muhammad An-Nasimi dalam kitabnya, Ath-Thibb An-Nabawy wal Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan, “Hikmah dari ayat yang mulia ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan minuman dan makanan yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika darah dippompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh” [3]
Buah kurma matang sangat kaya dengan unsur Kalsium dan besi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi perempuan yang sedang hamil dan yang akan melahirkan, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Maryam Al-Adzra (perawan) untuk memakannya ketika sedang nifas (setelah melahirkan). Kadar besi dan Kalsium yang dikandung buah kurma matang sangat mencukupi dan penting sekali dalam proses pembentukan air susu ibu. Kadar zat besi dan Kalsium yang dikandung buah kurma dapat menggantikan tenaga ibu yang terkuras saat melahirkan atau menyusui. Zat besi dan Kalsium merpuakan dua unsur efektif dan penting bagi pertumbuhan bayi. Alasannya , dua unsur ini merupakan unsur yang paling berpengaruh dalam pembentukan darah dan tulang sumsum.
[2]. Ruthab (kurma basah) mencegah terjadi pendarahan bagi perempuan-perempuan ketika melahirkan dan mempercepat proses pengembalian posisi rahim seperti sedia kala sebelum waktu hamil yang berikutnya [4]. Hal ini karena dalam kurma segar terkandung hormon yang menyerupai hormon oxytocine yang dapat membantu proses kalahiran.
Hormon oxytocine adalah hormon yang salah satu fungsinya membantu ketika wanita atau pun hewan betina melahirkan dan menyusui.
[3]. Memudahkan persalinan dan membantu keselamatan sang ibu dan bayinya. [5]
[4]. Buah kurma, baik tamr maupun ruthab dapat menenangkan sel-sel saraf melalui pengaruhnya terhadap kelenjar gondok. Oleh karena itu, para dokter menganjurkan untuk memberikan beberapa buah kurma di pagi hari kepada anak-anak dan orang yang lanjut usia, agar kondisi kejiwaannya lebih baik.
[5]. Buah kurma yang direbus dapat memperlancar saluran kencing.
[6]. Buah kurma Ajwah dapat digunakan sebagai alat ruqyah dan mencegah dari ganguan jin.
[7]. Kurma sangat dianjurkan sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Ada hal yang sudah ditetapkan dalam bidang kedokteran bahwa gula dan air merupakan zat yang pertama kali dibutuhkan orang berpuasa setelah melalui masa menahan makan dan minum. Berkurangnya glukosa (zat gula) pada tubuh dapat mengakibatkan penyempitan dada dan gangguan pada tulang-tulang. Dilain pihak, berkurangnya air dapat melemahkan dan mengurangi daya tahan tubuh. Hal ini berbeda dengan orang berpuasa yang langsung mengisi perutnya dengan makanan dan minuman ketika berbuka. Padahal ia membutuhkan tiga jam atau lebih agar pencernaannya dapat menyerap zat gula tersebut. Oleh karena itu, orang yang menyantap makanan dan minuman ketika berbuka puasa tetap dapat merasakan fenomena kelemahan dan gangguan-ganguan jasmani akibat kekurang zat gula dan air.
[8]. Buah kurma dapat mencegah stroke
[9]. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti Kalsium dan Potasium. Buah kurma adalah makanan terbaik untuk menetralisasi zat asam yang ada pada perut karena meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengkonsumsi protein seperti ikan dan telur.
[10]. Buah kurma mengandung vitamin A yang baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolisme lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit serta menenangkan sel-sel saraf.
[11] Kurma adalah buah, makanan, obat, minuman sekaligus gula-gula. [6]
[Disalin dengan sedikit penyesuaian dari buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qur'an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rahmawan, Pengantar Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah - Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H]
__________
Foote Note
[1]. Perkataan Dokter Muhammad Kamal Abdul Aziz dalam kitabnya Al-Ath’imah Al-Qur’aniyyah. Dicantumkan oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[2]. Tafsir Ibni Katsir (V/168), Tahqiq : Hani Al-Haj, cet. Al-Maktabah At-Tauqifiyah, Mesir.
[3]. Dinukil oleh Syaikh Salim bin Id Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[4]. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[5]. Catatan kaki yang tedapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[6]. Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 292) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H.
Penulis : Abu Zubair Zaki Rakhmawan
Sumber : www.almanhaj.or.id
Beberapa kajian ilmiah menyebutkan bahwa Rasulullah saw merupakan manusia tersehat di dunia. Kesimpulan ini tentunya tidak mengada-ada, sebab sejarah juga membuktikan bahwa selama hidupnya Rasulullah saw hanya sekali mengalami sakit, yaitu disaat-saat menjelang akhir hayat beliau. Realitas ini tentu menimbulkan decak kagum dan rasa penasaran, baik dikalangan ilmuwan muslim maupun non muslim.
Salah satu hasil penelitian ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan menyebutkan, bahwa rahasia dibalik kesehatan Rasulullah saw adalah karena beliau rajin menjalankan ibadah terutama berpuasa.
Al-Bathnu Daa’ Wal Hamiyatu Aslud Dawaa’ (lambung adalah pusat berbagai macam penyakit dan puasa adalah obatnya). Itulah kesimpulan yang diperoleh setelah para dokter arab melakukan analisa tentang Ibadah Puasa, kesimpulan ini diakui kebenaran oleh para ahli kedokteran barat. Menahan makan atau minum dalam jangka waktu tertentu merupakan salah satu terapi penyembuhan.
Selain rajin melakukan Ibadah Puasa Rasulullah saw mempunyai resep sehat ala beliau yaitu terkait dengan manfaat dan keistimewaan Kurma dan air zam-zam.
A. Keistimewaan Air Zam-zam
Dalam sebuah hadist shalih yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa setelah Rasulullah saw meminum air zam-zam, lalu beliau bersabda: “air zam-zam” adalah minuman yang mengenyangkan dan obat bagi penyakit”
Keyakinan bahwa air zam-zam penuh berkah sebagaimana diterangkan dalam Sabda Rasulullah tersebut, ternyata kebenarannya telah terbukti secara ilmiah. Berdasarkan berbagai penelitian, terbukti bahwa air zam-zam itu memiliki kandungan mineral kalsium, magnesium dan fluoride yang tinggi. Air zam-zam memiliki muatan ion-ion yang seimbang. Penelitian lainnya menyebutkan bahwa kualitas air zam-zam tidak berubah baik dilihat dari tekstur warna maupun baunya sekalipun disimpan dalam jangka waktu lama dan diletakkan dimanapun juga.
Kandungan Kalsium dan magnesium air zam-zam jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan konsumsi yang biasa kita minum. Kalsium didalam tubuh berfungsi dalam pembentukan tulang di gigi. Selain itu juga berperan penting dalam reaksi pembentukan darah, dan reaksi ini sangat diperlukan selama proses penutupan luka dan penghentian aliran darah saat terjadi luka. Manfaat lain kalsium adalah sebagai media untuk terjadinya respon hormonal dan juga berfungsi sebagai salah satu katalisator kerja enzim.
Adapun magnesium merupakan mineral prima pengikat ion fosfat ini bereran di dalam prosesmetabolisme yang menghasilkan tenaga. Kebutuhan akan magnesium di dalam tubuh individu berkisar 300 – 450 mg/hari. Kekurangan magnesium dapat mengakibatkan terjadinya kelelahan yang bersifat kronis, dan kekurangan energi
B. Kurma
Sedangkan terkait dengan manfaat kurma sebagaimana yang diungkapkan oleh Rasulullah saw, para dokter lewat hasil penelitiannnya menyebutkan bahwa kurma memiliki banyak manfaat bagi manusia. Diantara manfaat kurma bagi manusia :
1. Kurma memiliki kandungan zat gula yang sangat besar, dan ini sangat dibutuhkan oleh tubuh
2. Kurma mudah dicerna, sehingga tidak memberatkan alat percernaan.
3. Kurma mengurangi rasa lapar dengan cepat, sehingga mengurangi dorongan untuk makan dalam porsi yang banyak. Dengan demikian pencernaan tidak dibebani oleh kerja berat.
4. Memberikan kesiapan pada lambung utnuk menerima makanan setelah beberapa lama lambung tidak terisi.
5. Mencegah penyakit maag yang biasa timbul karena pergantian jadwal makan.
6. Akanlinitas yang terkandung pada kurma dapat menetralisir asam kuat pada darah yang sering kali menyebabkan penyakit-penyakit berbahaya seperti diabetes, rematik, ginjal, darah tinggi dan wasir.
Demikianlah, jika menerapkan “resep sehat ala Rasulullah saw” ini adalah disamping mendapatkan kesehatan sekaligus juga beribadah dengan mempraktekkan salah satu sunnah. Wallahu a’lam bishawab
Sumber : Hidayah edisi 56 tahun 5.
MANFAAT BUAH KURMA MENURUT SUDUT PANDANG MEDIS MODERN
Berikut ini akan kami paparkan sebagian dari manfaat dan khasiat kurma ditinjau dari sudut pandang medis modern yang sekaligus menguatkan khabar Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah tentang khasiat dan keutamaan kurma.
[1]. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.
Penelitian yang terbaru menyatakan bahwa buah ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti Imran untuk memakan buah kurma ketika akan melahirkan, dikarenakan buah kurma mengenyangkan juga membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur, sehingga Maryam dengan mudah melahirkan anaknya.[1]
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini” [Maryam : 25-26]
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : “Tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah” [2]
Dokter Muhammad An-Nasimi dalam kitabnya, Ath-Thibb An-Nabawy wal Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan, “Hikmah dari ayat yang mulia ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan minuman dan makanan yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika darah dippompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh” [3]
Buah kurma matang sangat kaya dengan unsur Kalsium dan besi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi perempuan yang sedang hamil dan yang akan melahirkan, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Maryam Al-Adzra (perawan) untuk memakannya ketika sedang nifas (setelah melahirkan). Kadar besi dan Kalsium yang dikandung buah kurma matang sangat mencukupi dan penting sekali dalam proses pembentukan air susu ibu. Kadar zat besi dan Kalsium yang dikandung buah kurma dapat menggantikan tenaga ibu yang terkuras saat melahirkan atau menyusui. Zat besi dan Kalsium merpuakan dua unsur efektif dan penting bagi pertumbuhan bayi. Alasannya , dua unsur ini merupakan unsur yang paling berpengaruh dalam pembentukan darah dan tulang sumsum.
[2]. Ruthab (kurma basah) mencegah terjadi pendarahan bagi perempuan-perempuan ketika melahirkan dan mempercepat proses pengembalian posisi rahim seperti sedia kala sebelum waktu hamil yang berikutnya [4]. Hal ini karena dalam kurma segar terkandung hormon yang menyerupai hormon oxytocine yang dapat membantu proses kalahiran.
Hormon oxytocine adalah hormon yang salah satu fungsinya membantu ketika wanita atau pun hewan betina melahirkan dan menyusui.
[3]. Memudahkan persalinan dan membantu keselamatan sang ibu dan bayinya. [5]
[4]. Buah kurma, baik tamr maupun ruthab dapat menenangkan sel-sel saraf melalui pengaruhnya terhadap kelenjar gondok. Oleh karena itu, para dokter menganjurkan untuk memberikan beberapa buah kurma di pagi hari kepada anak-anak dan orang yang lanjut usia, agar kondisi kejiwaannya lebih baik.
[5]. Buah kurma yang direbus dapat memperlancar saluran kencing.
[6]. Buah kurma Ajwah dapat digunakan sebagai alat ruqyah dan mencegah dari ganguan jin.
[7]. Kurma sangat dianjurkan sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Ada hal yang sudah ditetapkan dalam bidang kedokteran bahwa gula dan air merupakan zat yang pertama kali dibutuhkan orang berpuasa setelah melalui masa menahan makan dan minum. Berkurangnya glukosa (zat gula) pada tubuh dapat mengakibatkan penyempitan dada dan gangguan pada tulang-tulang. Dilain pihak, berkurangnya air dapat melemahkan dan mengurangi daya tahan tubuh. Hal ini berbeda dengan orang berpuasa yang langsung mengisi perutnya dengan makanan dan minuman ketika berbuka. Padahal ia membutuhkan tiga jam atau lebih agar pencernaannya dapat menyerap zat gula tersebut. Oleh karena itu, orang yang menyantap makanan dan minuman ketika berbuka puasa tetap dapat merasakan fenomena kelemahan dan gangguan-ganguan jasmani akibat kekurang zat gula dan air.
[8]. Buah kurma dapat mencegah stroke
[9]. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti Kalsium dan Potasium. Buah kurma adalah makanan terbaik untuk menetralisasi zat asam yang ada pada perut karena meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengkonsumsi protein seperti ikan dan telur.
[10]. Buah kurma mengandung vitamin A yang baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolisme lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit serta menenangkan sel-sel saraf.
[11] Kurma adalah buah, makanan, obat, minuman sekaligus gula-gula. [6]
[Disalin dengan sedikit penyesuaian dari buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qur'an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rahmawan, Pengantar Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah - Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H]
__________
Foote Note
[1]. Perkataan Dokter Muhammad Kamal Abdul Aziz dalam kitabnya Al-Ath’imah Al-Qur’aniyyah. Dicantumkan oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[2]. Tafsir Ibni Katsir (V/168), Tahqiq : Hani Al-Haj, cet. Al-Maktabah At-Tauqifiyah, Mesir.
[3]. Dinukil oleh Syaikh Salim bin Id Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[4]. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[5]. Catatan kaki yang tedapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[6]. Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 292) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H.
Penulis : Abu Zubair Zaki Rakhmawan
Sumber : www.almanhaj.or.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar