Minggu, 20 Mei 2012

Kandungan Zat Aditif Makanan dan Status Halal,Gizi danMakan Sehat dalam Islam

Kandungan Zat Aditif Makanan dan Status Halal,Gizi danMakan Sehat dalam Islam
Membicarakan status halal dalam produk makanan berbahan aditif menjadi suatu wacana dalam hal pemulihan atau konsumsi makanan sehat dan halal untuk dikonsumsi. Label atau kualitas halal pada suatu makanan menentukan kelayakan dari suatu produk apakah dia pantas untuk dikonsumsi atau sebaliknya.

Untuk mengatahui makanan halal yang telah ditambahkan zat aditif, walaupun dalam hal ini masih diragukan status kehalalannya, berikut daftar bahan tambahan makanan (zat aditif makanan) yang termasuk kelompok diragukan kehalalannya.

Tabel 1 Daftar Bahan tambahan makanan yang diragukan kehalalannya. 

Bahan makananAlasan
Potasium nitrat (E252)Dapat dibuat dari limbah hewani atau sayuran. Digunakan untuk pengawet, kuring, mempertahankan warna daging. Contoh pada sosis, ham, keju Belanda.
L-asam tartarat (E334)Kebanyakan sebagai hasil samping industri wine, sebagai antioksidan pemberi rasa asam produk susu beku, jelly, roti, minuman, tepung telur, wine, dll.
Turunan asam tartarat E335, E336, E337, E353 (dari E334)Dapat berasal dari hasil samping industri wine antioksidan, buffer, pengemulsi, dll.
Gliserol/gliserin (E422)Hasil samping pembuatan sabun, lilin dan asam lemak dari minyak/lemak (dapat berasal dari lemak hewani). Sebagai pelarut rasa, menjaga kelembaban (humektan),plasticizer pada pengemas. Bahan coating untuk daging, keju, kue, camilan, dll.
Asam lemak dan turunannya, E430, E431, E433, E434, E435, E436Dapat berasal dari turunan hasil hidrolisis lemak hewani. Pengemulsi, penstabil, E343: antibusa. Terdapat pada produk roti dan kue, donat, produk susu (es krim),desserts beku, minuman, dll.
Pengemulsi yang dibuat dari gliserol dan/atau asam lemak (E470 – E495)Dapat dibuat dari hasil hidrolisis lemak hewani untuk menghasilkan gliserol dan asam lemak sebagai pengemulsi, penstabil, pengental, pemodifikasi tekstur, pelapis, plasticizer, dll. Terdapat pada Snacks, margarin, desserts, coklat, cake, puding.
Edible bone phosphate(E542)Dibuat dari tulang hewan, anti craking agent, suplemen mineral. Terdapat pada makanan suplemen.
Asam stearatDapat dibuat dari lemak hewani walaupun secara komersil dibuat secara sintetik dari anticracking agent.
L-sistein E920Dapat dibuat dari bulu hewan/unggas dan di Cina dibuat dari bulu manusia. Sebagai bahan pengembang adonan, bahan dasar pembuatan perisa daging. Untuk produksi tepung dan produk roti, bumbu dan perisa.
Wine vinegar dan malt vinegarMasing-masing dibuat dari wine dan bir. Sebagai pemberi rasa bumbu-bumbu, saus, salad.





___ 
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan. 2006. Pemanfaatan Zat Aditif Secara Tepat. Wikipwdia

Gizi dan Makanan Sehat dalam Islam



Gizi yang dikandung makanan dibutuhkan tubuh agar kondisi tetap fit dan perkembangan lancar. Islam banyak menganjurkan agar ummatnya mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. bahkan bukan hanya itu, kesehatan makanan dalam Islam meliputi status atau standa makanan.

Sepanjang sejarah, berbagai agama menyarankan program makanan khusus untuk meningkatkan kekuatan moral para pemeluknya. Contohnya, agama Hindu menyarankan untuk menghindari makanan selama 24 jam guna meningkatkan konsentrasi dan penyucian diri. Agama lainnya, memberlakukan aturan yang ketat menahan diri dari makan dan minum. Namun, Islam menolak segala bentuk perilaku berlebihan dan menyarankan jalan yang adil. Islam menganjurkan manusia untuk mengkonsumsi makanan yang halal, bersih dan sehat. Selain itu Islam juga melarang berlebih-lebihan dalam makan. Demikian pula, Islam menegaskan bahwa berbagai makanan mempengaruhi moral dan mental manusia. Kini ilmu gizi menekankan pengaruh makanan terhadap tubuh dan tidak membahas pengaruhnya terhadap moral dan mental manusia.

Di masa lalu, orang berpikir bahwa makan tidak menyebabkan orang terinfeksi kanker. Namun kini, para peneliti telah membuktikan bahwa diet memainkan peran penting sebagai pemicu maupun pencegah terjadinya penyakit kanker.

Kita membutuhkan makanan dan minuman melebihi yang lainnya. Sepertiga kematian akibat penyakit kanker berhubungan erat dengan makanan yang dikonsumsi. Para pakar menilai perubahan pola makanan, meningkatnya kehidupan urban dan peningkatan konsumsi makanan cepat saji menjadi pemicu utama munculnya berbagai penyakit berbahaya termasuk kanker di belahan dunia.

Terkait hal ini al-Quran menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang berbeda  dan lebih mulia dari hewan. Keistimewaan utama manusia dibandingkan makhluk lain terletak pada karakteristik spiritual dan mentalnya. Quran dan hadis menegaskan dampak gizi bagi moral dan mental umat manusia. Sumber utama ajaran Islam ini menegaskan perhatian terhadap aspek spiritual, selain dimensi fisik dan mental manusianya.

Menurut al-Quran dan Hadis, jiwa manusia sebagaimana tubuh membutuhkan makanan yang baik. Untuk itu, Allah Swt dalam al-Quran menegaskan urgensi gizi yang bersih dan sehat bagi jiwa manusia. Al-Quran  dalam surat Abasa ayat 24 menegaskan, "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya."Sepintas, ayat ini tampaknya kalimat sederhana. Padahal, jika dikaji lebih dalam  mengandung makna yang tinggi.

Mengenai ayat ini, Dr. Sayid Reza  mengungkapkan sekitar 20 poin penting dalam bukunya "Universitas Pertama dan Nabi Terakhir", salah satunya sebagai berikut, "Seorang dokter Iran menuturkan bahwa manusia diharuskan memperhatikan makanan yang dikonsumsinya. Dengan demikian manusia harus memperhatikan bahwa makanannya harus bersih, sehat, halal dan bisa dikonsumsi. Manusia harus selalu mempertimbangkan apakah makanannya yang dikonsumsinya baik untuk kesehatan ataukah tidak? Demikian pula, masalah makanan membawa kita merenungi peran sistem penciptaan yang menghasilkan berbagai jenis makanan dan pengetahuan kitapun semakin bertambah."

Cintailah makanan sehat ! :d
Riset fisiologis menunjukan bahwa tubuh manusia membutuhkan berbagai jenis makanan. Kini kita perhatikan surat Abasa ayat 27 hingga 32, "Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan pohon kurma, kebun-kebun yang lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan  untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu."

Ayat ini menjelaskan jenis makanan yang baik bagi tubuh manusia. Selain itu, ayat tersebut juga menyinggung tempat yang baik untuk membudidayakan hewan seperti kambing dan sapi. Menariknya, sejak 14 abad lalu, Islam telah memperhatikan masalah ini, dan kini menjadi masalah penting bagi para ahli medis dan gizi. Kini, mereka mengakui bahwa seluruh jenis makanan ini bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.

Al-Quran menyebutkan sekitar 49 kali jenis makanan yang menjadi sumber tumbuhan, dan 16 kali menyinggung produk olahan hewan dan daging sebagai sumber gizi bagi manusia. Menariknya, al-Quran menyebutkan bahan makanan olahan nabati tiga kali lebih banyak dari hewani. Kini pakar medis menyebut sumber penyakit berbahaya disebabkan konsumsi melebih batas terhadap daging dan lemak, serta sedikitnya mengkonsumsi buah dan sayuran. Mengenai konsumsi daging melebihi batas, Imam Sadiq berkata, "Makanlah daging sekali saja selama sepekan, dan jangalah berlebihan dalam mengkonsumsi daging."

Terkait konsumsi daging yang berlebihan, ilmu gizi menjelaskan bahwa konsumsi daging dan penumpukan protein meningkatkan pembakaran energi. Kemudian badan memproduksi asam urat yang meningkatkan kerja ginjal. Peningkatan kadar asam urat menyebabkan rasa nyeri pada persendian. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar purin dalam tubuh yang selanjutnya mengalami penumpukan di persendian. Untuk itu ilmu gizi menyarankan variasi konsumsi makanan sebagaimana disarankan Rasulullah. Beliau bersabda, "Orang yang sehat senantiasa mewaspadai jenis makanan tertentu dan meninggalkan sebagian jenis makanan lainnya."

Pembahasan mengenai makanan yang halal dan haram memiliki kedudukan khusus dalam ajaran Islam. Agama ilahi ini menekankan agar setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi termasuk halal. Karena makanan yang halal menjadi sumber energi yang bersih bagi tubuh untuk melakukan aktivitas dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt. Namun sebaliknya, makanan yang haram dan tidak bersih menjadi sumber kehancuran dan kerusakan yang memicu kerusakan moral, mental dan sosial. Imam Ridha as berkata, "Islam mengharamkan maupun memakruhkan segala sesuatu yang membahayakan tubuh manusia. Namun sebaliknya, membolehkan apa saja yang baik bagi jasmani dan ruhani manusia."


Sumber: indonesian.irib.ir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar