Manfaat dan Bahaya Boraks,Pengaruh Terhadap Kesehatan,Mengenali Makanan yang Mengandung Boraks
Kegunaan Boraks
Boraks sebenarnya adalah bahan untuk pembuatan detergen, mengurangi kesadahan air, dan bersifat antiseptik.
Bahaya Boraks
Boraks sangat berbahaya jika terhirup, mengenai mata, mengenai kulit, dan tertelan.
Bahaya Boraks Secara Umum
Bahaya Akut Apabila Sampai Tertelan
Bahaya Kronis Boraks Apabila Sampai Tertelan
Pengaruh Terhadap Kesehatan
a) MIE BASAH MENGANDUNG BORAKS
b) BAKSO MENGANDUNG BORAKS
c) LONTONG MENGANDUNG BORAKS
d) KERUPUK MENGANDUNG BORAKS
Sumber: /amaliaakusuma.blogspot.com
Boraks, merupakan bahan pengawet yang dikenal masyarakat awam untuk mengawetkan kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa. Tampilan fisik boraks adalah berbentuk serbuk kristal putih. Boraks yang mempengaruhi kesehatantidak memiliki bau jika dihirup menggunakan indera pencium serta tidak larut dalam alkohol. Indeks keasaman dari boraks diuji dengan kertas lakmus adalah 9,5 , menunjukkan tingkat keasaman yang cukup tinggi.
Kegunaan Boraks
Boraks sebenarnya adalah bahan untuk pembuatan detergen, mengurangi kesadahan air, dan bersifat antiseptik.
Bahaya Boraks
Boraks sangat berbahaya jika terhirup, mengenai mata, mengenai kulit, dan tertelan.
Bahaya Boraks Secara Umum
- Iritasi saluran pencernaan
- Iritasi kulit
- Iritasi mata
- Kerusakan ginjal
- Apabila boraks dengan jumlan 5-10g sampai tertelan oleh anak-anak dapat menyebabkan shock dan kematian
Bahaya Akut Apabila Sampai Tertelan
- Badan berasa tidak enak
- Mual, nyeri hebat pada perut bagian atas
- Pendarahan gastroenteritis disertai muntah darah
- Diare
- Lemah
- Mengantuk
- Demam
- Sakit kepala
Bahaya Kronis Boraks Apabila Sampai Tertelan
- Hilangnya nafsu makan (anoreksia)
- Turunnya berat badan
- Iritasi ringan disertai gangguan pencernaan
- Mual, muntah, sakit perut
- Diare
- Kulit kering, ruam dan merah merah
- Mukosa membran dan bibir pecah pecah
- Lidah merah
- Radang selaput mata
- Anemia
- Kerusakan ginjal
- Kegagalan sistem sirkulasi akut
- Kematian
Penyalahgunaan Boraks
Penyalahgunaan boraks dalam pangan sudah sangat sering ditemukan. Contohnya mie basah, bakso, kerupuk, dan jajanan lainnya.
Pengaruh Terhadap Kesehatan
Borax digunakan sebagai bahan pengawet |
Borax (Boraks), atau dalam nama ilmiahnya dikenal sebagai Sodium tetraborate decahydrate, merupakan bahan pengawet yang dikenal masyarakat awam untuk mengawetkan kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoa. Tampilan fisik boraks adalah berbentuk serbuk kristal putih. Boraks yang mempengaruhi kesehatan tidak memiliki bau jika dihirup menggunakan indera pencium serta tidak larut dalam alkohol. Indeks keasaman dari boraks diuji dengan kertas lakmus adalah 9,5 , menunjukkan tingkat keasaman yang cukup tinggi.
Dari penjelasan karakteristik sifat fisik dan kimia dari boraks yang telah diketahui, sangat tidak mungkin boraks digunakan untuk kepentingan manusia, terutama pada dampaknya dalam kesehatan manusia. Ironisnya boraks telah menjadi kebiasaan umum yang menyebar luas di Indonesia sebagai komponen utama dalam makanan. Masalahnya adalah para produsen makanan telah menganggap boraks ini sebagai bahan bantu pengawet makanan yang murah (Situs Resmi Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2008).
Efek boraks yang diberikan pada makanan dapat memperbaiki struktur dan tekstur makanan. Seperti contohnya bila boraks diberikan pada bakso, akan membuat bakso tersebut sangat kenyal dan tahan lama, sedangkan pada kerupuk yang mengandung boraks jika digoreng akan mengembang dan empuk serta memiliki tekstur yang bagus dan renyah. Penggunaan boraks juga telah umum diberikan pada mi basah, lontong, ketupat, dan kecap yang biasa digunakan di kalangan masyarakat pada umumnya. Parahnya, makanan yang telah diberi boraks dengan yang tidak atau masih alami sangat sulit dibedakan, tidak bisa dibedakan hanya dengan panca indera biasa, namun harus dilakukan uji khusus boraks di laboratorium.
Efek negatif dari penggunaan boraks dalam pemanfaatannya yang salah pada kehidupan dapat berdampak sangat buruk pada kesehatan manusia. Boraks memiliki efek racun yang berbahaya pada sistem metabolisme manusia sebagaimana halnya zat-zat tambahan makanan lain yang merusak kesehatan manusia.
Mekanisme toksifikasi dari boraks telah diketahui berbeda dari mekanisme racum formalin pada makanan yang bila dikonsumsi akan memberikan efek langsung pada kesehatan manusia, namun boraks memiliki sifat perusak kesehatan yang berbeda. Boraks dikonsumi manusia, kemudian substansinya diserap oleh usus, untuk lebih lanjut disimpan terus menerus secara kumulatif dalam hati, otak, ginjal, atau bahkan testis, hingga akhirnya dosis toksin dari boraks semakin tinggi dalam tubuh.
Pada dosis normal di bawah batas ambang maksimal, efek negatif toksisitas boraks pada manusia masih dapat ditoleransi seperti nafsu makan yang menurun, gangguan sistem pencernaan, gangguan pernafasan gangguan sistem saraf pusat ringan seperti halnya mudah bingung, anemia, serta kerontokan pada rambut. Namun bila dosis toksin telah mencapai atau bahkan melebihi batas maksimal maka akan mengakibatkan dampak yang fatal, mulai dari muntah-muntah, diare, sesak nafas, kram perut dan nyeri perut bagian atas (epigastrik), mual, lemas, pendarahan gastroentritis disertai muntah darah serta sakit kepala yang hebat.
Bagi bayi dan anak kecil jika dosis toksin boraks dalam tubuh mencapai lebih dari 5 gram akan menyebabkan kematian. Pada orang dewasa jika mencapai 10-20 gram atau bahkan lebih akan berujung pada kematian pula.
Boraks sangat berbahaya bagi kesehatan, apalagi sifat toksifikasinya tidak seberapa berpengaruh dan terlihat di awal pemakaian konsumsi makanan, namun seiring dengan berjalannya waktu jika penggunaan boraks untuk pengkonsumsian makanan ini diteruskan dan dibiasakan maka racun itu akan menumpuk terus dan berdampak sangat buruk pada kesehatan manusia.
Untuk itu sebaiknya diperkuat lagi kerja sama antara pemerintah, produsen, dan konsumen untuk menghilangkan semua penggunaan boraks sebagai bahan tambahan dan pengawet makanan. Pemerintah harus lebih tegas dalam melarang beredarnya makanan yang tidak layak konsumsi, produsen seharusnya lebih mengerti akan bahaya dan kerugian dari pemakaian bahan pengawet buatan, dan konsumen semestinya lebih hati-hati memilih bahan makanan yang lebih layak dan aman untuk mereka konsumsi ke depannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembentukan manusia Indonesia yang sehat.
Mengenali Makanan yang Mengandung Boraks
Deteksi boraks secara kuantitatif dan kualitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan preaksi kimia. Walau begitu, berikut adalah cara mengetahui makanan mengandung boraksdengan cara yang cukup mudah seperti berikut :
- Tekstur sangat kenyal
- Biasanya lebih mengkilat, dan tidak cepat putus
b) BAKSO MENGANDUNG BORAKS
- Tekstur sangat kenyal
- Warnanya tidak kecoklatan seperti penggunaan daging naman lebih cenderung berwarna keputihan
c) LONTONG MENGANDUNG BORAKS
- Tekstur sangat kenyal
- Berasa tajam. Misal sangat gurih dan membuat lidah bergetar dan memberikan rasa getir
d) KERUPUK MENGANDUNG BORAKS
- Tekstur sangat kenyal
- Dapat memberikan rasa getir
Sumber: /amaliaakusuma.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar