Minggu, 28 September 2014

Istiqomah Diatas As Sunnah




Tanya: Bagaimana supaya ana dan keluarga bisa istiqamah dengan Assunnah?, ana dan keluarga sekarang tambah tidak tenang, terlebih lagi ketika baca sms-sms berisikan pembicaraan tentang antum dari petikan celaan dan ejekan orang-orang yang antum kenal, ana kadang terasa sesak, belum juga hinaan orang-orang disekitarnya, ana dan keluarga kadang mikir entah mau berbuat apa?, mohon antum bisa beri nasehat untuk kami dan mendoakan kami. Jazakumullahu khairan katsiran.

Jawab: بسم الله الرحمن الرحيم

Tidak ada untaian kata yang lebih indah dari pada perkataan Alloh Ta’ala:

واستقم كما أمرت ولا تتبع أهواءهم

“Dan istiqomahlah terhadap apa-apa yang telah diperintahkan kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka”.

Kita mengetahui satu ilmu lalu kita amalkan maka itu lebih baik bagi kita, dan jangan sampai kita meremehkan satu amalan sholihpun, sebagian salafush sholih ditanya:

كيف استقامت أحوالكم؟

“Bagaimana istiqomah keadaan-keadaan kalian?”.
Mereka menjawab:

كنا نأتي المستحبات كأنها واجبات
ونترك المكروهات كأنها محرمات
بهذا استقامت أحوالنا.

“Kami melaksanakan amalan-amalan mustahab (sunnah) seakan-akan dia adalah kewajiban-kewajiban, dan kami meninggalkan perbuatan-perbuatan makruh seakan-akan dia adalah perbuatan-perbuatan harom, dengan sebab ini istiqomahlah keadaan kami”.

Yang mengejek dan mencela serta mentahdzir orang dari kita maka tidak akan memudhorotkan kita -Biiznillah-, kita bersendirian diperbincangkan oleh orang banyak, kita dicerca, diejek dan dijuluki dengan julukan-julukan perendahan dan penghinaan maka kita mengharap ganjaran pahala dari Alloh dibalik semua itu, semoga Alloh meninggikan derajat kita dan menambahkan kebaikan untuk kita.
Perbuatan-perbuatan mereka itu kita kembalikan kepada Alloh Ta’ala dan kita terus mengikuti jawaban salafush sholih yang kami sebutkan tadi, dan diantara doa yang terindah untuk kita baca adalah:

ربنا اغفرلنا ذنوبنا وإسرافنا في أمرنا وثبت أقدامنا

“Wahai Robb kami, ampunilah kami, dosa-dosa kami dan sikap-sikap kami yang berlebihan dalam perkara kami, dan kokohkanlah pijakan-pijakan kami”.

Dijawab oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy ‘Afallohu ‘anhu Di Darul Hadits Sana’a (25 Dzulqo’dah 1435).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar